Postingan

UTAMA

Dies Natalis ke-XIX, Dinamika selenggarakan rangkaian acara....

Gambar
LPM Dinamika IAIN Surakarta Pada tahun ini UKM Dinamika kembali menggelar serangkaian acara untuk memeriahkan Dies Natalis ke-XIX. Dengan mengusung tema "Rejuvenasi Literasi Islam di Era Revolusi Industri 4.0" yang dikemas dalam acara talkshow kebangsaan, festival riset, obrolan sastra dan publikasi penelitian, srawung buku (bazar buku), dan tentunya malam puncak. Acara Pembuka

Perpustakaan dan Kampus

LPM Dinamika IAIN Surakarta Latifah Nur Fauzi  (Mahasiswa Bimbingan Konseling Islam/IAIN Surakarta)   Perpustakaan merupakan hal yan g sangat fundamental dalam dunia pendidikan. Karena perpustakaan identik dengan buku dan ilmu.   Di perpustakaan   seseorang dapat mencari ref e rensi pen e m u an-penemuan para pendahulunya,   melakukan riset-riset k e cil dan observasi dan kemudian memuatnya kembali dalam bentuk informasi baru yang berguna bagi dirinya dan orang lain Islam memberi perhatian yang tinggi terhadap pendidikan dan kemuliaan buku sebagai media peng e tahuan, hingga menjadi asas tumbuhnya perpustakaan dalam peradaban Islam.   Tak hanya itu, buku tidak saja diperlakukan semata-mata sebagai media,   bahkan buku mempunyai nilai-nilai moral yang melandasi perhatian yang diberikan padanya.   Perhatian   ini mengaharuskan penyebaran meluas dan pemeliharaan buku sebagai kegiatan yang mendukung ilmu pengetahuan dan pendidikan Dalam p e radaban Islam sendiri,   perpust

Sains Modern dalam Pandangan Islam

LPM Dinamika IAIN Surakarta Latifah Nur Fauzi  (Mahasiswa Bimbingan Konseling Islam/IAIN Surakarta)      Isu tentang sains I slam merupakan perkembangan isu tentang Islam dan Sains y an g muncul sejak abad XVII terkait d en g an kontak Islam dan Barat dalam keseluruhan dunia Islam. Pada saat itu, dunia I slam sedang terjangkit catching up sydrom (sindrom pengejaran ketertinggalan) Untuk mengatasi hal tersebut upaya dari pemerintah Turki Usmani untuk memodernisasi diri setelah mengalami berbagai kekalahan perang melawan Eropa. Kegagalan menguasai Wina (1683 M) merupakan titik awal kekalahan yg di ikuti kegagalan dalam mempertahankan kawasan Eropa Timur , sehingga wilayah tersebut lepas ke tangan bangsa Eropa. Melalui perjanjian Carlowits (1699 M) H u ngaria pindah kekuasaan ke Austria, Polandia dan Avoz ke Rusia. Pemerintah Turki Usmani berkesimpulan bahwa faktor penyebab rangkaian kekalahan tersebut adalah ketertinggalan teknologi militer dari bangsa Eropa. Satu-satun

Agama dan Fanatisme

LPM Dinamika IAIN Surakarta Latipa Nur Fauzi (Mahasiswa Bimbingan Konseling Islam)             Sejatinya sejarah agama-agama sering diwarnai oleh realitas yang paradoksal, karena di satu sisi agama menganjurkan perdaiman, tetapi disisi lain, menyerukan peperangan dan kekerasan, dan di sisi lain mengajarkan tentang nilai-nilai kemanusiaan, namun disisi lain juga mencapakkannya memulai serangkian perang dan kekerasan. Seperti Perang Salib, Perang Agama pada abad 16 dan 17. Belum lagi konflik yang berujung pada perang dan kekerasan yang di lakukan oleh kelompok-kelompok di antara umat beragama yang sama             Di dalam Islam sendiri sudah banyak lembaran sejarah yang di warnai dengan peperangan dan kekerasan. Di mulai pada masa Khalifah Rasyidin   pada masa kepemimpinan Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib. Mereka semua di bunuh secara tragis di kalangan umat Muslim yang seharusnya menyebarkan pesan-pesan perdamaian. Selain itu konflik internal di anta

Wajah Literasi dalam Pendidikan

LPM Dinamika IAIN Surakarta Latipa Nur Fauzi (Mahasiswa Jurusan Bimbingan Konseling Islam) "Dalam sebuah Instusi di Connecticut Indonesia menepati ranking 60 dalam World's Most Literate Nations Ranked, Dari 61 negara" Wah, peringkat yang mengerikan bukan. Kita lihat negara tetangga kita, yakni Malaysia berada di peringkat 59 . Bukan hanya dalam bidang membaca. Indonesia juga rendah dalam bidang sains, dan matematika. Dimana Indonesia menepati urutan ke 2 dari bawah dengan perolehan nilai 382. Sedangkan matematika juga tak ada bedanya, dalam bi dang sains dengan skor 368 . Melihat peringkat tersebut, miris bukan? Dimana masa penjajahan kol o nial yang m enjadi dalang, di balik rendahnya minat baca di Indonesia. Ataupun pada rezim orde baru, yang tidak mementingkan pelajaran humaniora, terutama sastra . Nam u n masalah ini juga ditandai dengan munculnya revolusi digital, yang dimulai dengan munculnya internet, ponsel dan sosial media, dimana kebiasaan memb

Menggerakan Politik Mahasiswa

LPM Dinamika IAIN Surakarta Muzaiyanah (Mahasiswa Jurusan Hukum Keluarga Islam / IAIN Surakarta) Lahirnya gerakan mahasiswa tidak lepas dari perpolitikan bangsa Indonesia. Dalam hal ini sejarah gerakan mahasiswa sesuai dengan konteks perkembangan zaman. Artinya gerakan ini benar-benar mengarah dan bersandar pada problem-problem serta kebutuhan masyarakat. Tindakan politik merupakan cermin dari bagian mahasiswa Indonesia dalam memahami masyarakatnya. Agar kebutuhan rakyat dapat terpenuhi serta pencapaian nilai- nilai pada ideologi. Kita bisa melacak gerakan mahasiswa sebagai pemuda dalam buku Yozar Anwar berjudul Pergolakan Mahasiswa Abad 20, gerakan tersebut antara lain Boedi Oetomo, Sumpah Pemuda, gerakan memperjuangkan kemerdekaan hingga Proklamasi RI serta gerakan Reformasi 1998. Sebuah bukti nyata dari seorang pemuda untuk menjadikan politik ke arah lebih baik. Cikal bakal didirikannya Budi Utomo tahun 1908, berawal dari keinginan dr Wahidin Sudirohusodo mendirika